Kiss the sunshine wherever you miss me, Touch the rain whenever you need me, Just whisper to the air and i can hear your voice. Let the wind send it to me (Benedicta Chandra,August 6, 2010)

Ikhlas


Ikhlas yang benar-benar ikhlas. 
Pernahkah aku?
Atau jenis ikhlas yang tak ikhlas.
Nah, jenis ini yang sering aku lakukan.Hehehe.....

Entah mengapa tiba-tiba batin ini terusik hendak menulis yang serius begini. Mungkin sesekali aku ingin menepi sebentar menulis puisi dan syair. Atau mungkin juga aku suka berharap sesekali orang akan mengkerutkan kening membaca tulisanku.^.*

Okey, kembali ke topik. Ikhlas apakah itu? 
Aku pikir, aku, kamu yang kebetulan sedang membaca tulisanku pasti tahu. 
Bagiku, ikhlas itu berarti melepaskan.(???)

Iya,melepaskan.
Melepaskan beban dalam batin, melepaskan amarah, dendam, iri hati. Melepaskan bara api dalam hati.Biar melebur bersama air mengalir.
Nyatanya memang dalam kehidupan kita sehari-hari ikhlas itu masih sulit diterapkan. Aku sedang tidak menggurui kamu-kamu yang sedang membaca ini.
Ya, anggap ajalah aku sedang berbisik ke dalam batin, lalu terdengar olehmu.hehehe...

Sering, ketika orang berkeluh kesah tentang betapa berat hidup yang dilalui,entah karena masalah ekonomi, keluarga, kerja, atau apapun, sering pula kita dengar dalam keluhan kita kita berkata ikhlas.
Sungguhkah ?

Sebenarnya aku lebih suka berkata, ikhlas itu pembelajaran seumur hidup. Tetap belajar lebih ikhlas lagi, lagi dan lagi. Tidak berhenti pada satu macam hal.

Ikhlas yang benar-benar ikhlas. Menyadari juga bahwa masing-masing manusia diberi kehidupan dan kita wajib pula menerima orang lain apa adanya. Memaafkan ketika permintaan belum diucapkan, memaklumi sebelum diminta,memberi belum kita tahu orang lain membutuhkan dan tanpa ada embel-embel keluhan lagi dibelakang. (=^.^=)

Tulisan ini aku buat tuk seseorang, yang karenamu, aku tetap bisa tersenyum.
 March 2, 2011