Seketika aku seperti terdampar di negeri entah dimana,
Terjebak di labirin pikiran-pikiran,
Menunggu jalan pulangku.
Kadang juga aku tersesat di hutan-hutan tinggi,
Tempat tak ada lagi peri-peri bunga,
Mendaki mencapai bukit,
Mencari fajar setelah malam hari.
Aku penjelajah dari masa ke masa,
Waktu ke waktu,
Bertemu wajah-wajah asing dan baru.
Aku hanya mau berteduh,
Sebentar.
Itu saja.
Menunggu kau menjemputku.
No comments:
Post a Comment